KOMPAS
Kompas adalah sebuah alat yang
berbentuk bulat untuk menetapkan/ menunjukkan arah mata angin. Seorang
pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas.
Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang
tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam
perjalanan/pengembaraan.
Bagian-bagian penting dari Kompas:- Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata anqin.
- Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
- Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
- Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
- Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45° yang dapat diputar.
- Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik
- Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut akan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
- Bidik sasaran meialui Visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
- Membidik ke arah Visir, membidik sasaran
- Mengintai derajat Kompas pada Dial.
- Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
- Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju
sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik Sasaran sepanjang jalur 30°.
Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain
disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering,
kadang-kadang berbencah-bencah. Di tempat itu kita Melambung (keluar
dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
- Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali ke pangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.
- Apabila sasaran kurang dari 180° = di tambah 180° 0 – 180° = X + 180°
- Apabila sasaran lebih dari 180° = di kurang 180° 180°- 360° = X – 180°
- 30° adalah = 30° + 180° = 210°
- 240° -”- = 240° - 180° = 60°
- 451 34′ 20″ -”- = 225° 34′ 20″
- 178° 54′ 14 -”- = 001 ° 05′ 45″
MATA ANGIN
U (Utara) 0° atau 360°
UTL (Utara Timur Laut ) 22° 30°
TL (Timur Laut) 45°
TTL (Timur Timur Laut ) 67° 30°
T (Timur) 90°
TMG (Timur Menenggara) 112° 30°
TG (Tenggara) 135°
SMG (Selatan Menenggara) 157° 30°
S (Selatan) 180°
SBD (Selatan Barat Daya) 202° 30°
BD (Barat Daya) 225°
BBD (Barat Barat Daya) 247° 30′
B (Barat) 270°
BBL (Barat-Barat Laut) 290° 30°
BL (Barat Laut) 315°
UBL (Utara Barat Laut ) 337° 30′
Benda-benda lain yang dapat digunakan untuk menentukan arah Mata Angin:1. Matahari, terbit di Timur dan terbenam di Barat
2. Masjid, sebagai kiblat menghadap Barat Laut
3. Bintang, Rasi-rasi bintang pada malam hari.
4. Kuburan Islam, batu nisan membujur dan Utara-Selatan.
5. Silet, jika diapungkan di atas air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar