Rabu, 09 September 2015

ARTI DAN SEJARAH SANGGA PRAMUKA



ARTI DAN SEJARAH SANGGA PRAMUKA
      Di mana telah diketahui, satuan terkecil dalam golongan pramuka Penegak disebut sangga. Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka (PP No. 231 Tahun 2007, Bab III), sangga diartikan sebagai kelompok belajar interaktif  teman sebaya usia antara 16-20 tahun (Pramuka Penegak). Sebagai satuan terkecil ataupun kelompok belajar, sangga tentu memiliki nama atau sebutan dan gambar atau tanda. Penentuan nama dan tanda sangga ini tentu untuk memudahkan administrasi dan tanda pengenal masing-masing sangga. Di mana dalam satu ambalan penegak akan terdiri atas maksimal empat sangga, yang jika masing-masing tidak memiliki tanda pengenal tersendiri akan menyulitkan dalam identifikasi dan administrasi. Karena itulah diperlukan nama dan tanda Sangga Pramuka Penegak.

       Tanda Sangga Pramuka Penegak pun menjadi salah satu bentuk dari 
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka terkait dengan Tanda Satuan. Tanda Sangga Pramuka Penegak berbentuk  bujur sangkar dengan panjang masing-masing sisi 4 cm. Di dalamnya terdapat gambar yang melambangkan nama sangga tersebut. Pemilihan nama sangga dan gambar (lambang) sangga sesuai dengan pilihan segenap anggota sangga yang bersangkutan. Tanda ini di pasang di lengan sebelah kiri baju seragam pramuka.

      Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Gerakan Pramuka disebutkan bahwa nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana. Selain itu dapat juga dipilih nama-nama lain sesuai aspirasi anggota sangga. Selain Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, sangga dapat menggunakan  nama-nama yang menyatakan minat dari anggota sangga seperti Sangga Seni Budaya, Sangga Religi, Sangga Sepak Bola, atau dengan menggunakan angka romawi. Nama tersebut  merupakan identitas sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.

            Sangga, Arti kata sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat penggarap sawah. Nama sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran. Pelaksana mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.

Nama, Kiasan Dasar, dan Gambar Sangga

Nama sangga Pramuka Penegak yang kerap dipakai adalah Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana. Kiasan dasar dan gambar dari masing-masing nama sangga tersebut adalah sebagai berikut :

sangga perintis
Sangga Perintis
  •  Perintis mengandung kiasan keperintisan, orang yang memulai mengerjakan sesuatu, pelopor, atau menjadi pembuka. 
  • Sejarah Sangga Perintis. Nama sangga perintis diambil dari peristiwa sebelum tahun 1908,yaitu saat dimana bangsa indonesia masih dalam masa penjajahan,dan bangsa indonesia mulai merintis dan menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para penjajah.
  • Gambar Sangga Perintis adalah sebagai berikut: Hiasan Warna : Merah, Putih, Kuning, dan Hitam. Hiasan Gambar : Keris yang dilingkari oleh rantai. Tugasnya yaitu Mengeluarkan ide-ide.
         
Sangga Pencoba

Sangga Pencoba

  • Sangga Pencoba. Pencoba mengandung kiasan keberanian dalam mencoba segala sesuatu yang positif. 
  • Sejarah Sangga Pencoba. Nama sangga pencoba diambil dari peristiwa pada tahun 1908 tepatnya pada tanggal 20 mei, pada tanggal ini telah terjadi peristiwa kebangkitan nasional. Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Masa ini ditandai dengan peristiwa penting, yaitu berdirinyaBoedi Oetomo (20 Mei 1908)
  • Gambar Sangga Pencoba adalah sebagai berikut : Hiasan Warna : Merah, Hitam, Putih. Hiasan Gambar : Kaos, Jangka, Kamera, dan Penggaris. Tugasnya yaitu Merealisasikan atau mencoba ide-ide dari Sangga Perintis.
     
Sangga Pendobrak

Sangga Pendobrak

         Sangga Pendobrak. Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.
  • Sejarah Sangga Pendobrak. nama pendobrak diambil untuk mengingat kita akan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun yang telah memproklamasikan kemerdekaan indonesia.karena berkat perjuangan para pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan hingga saat ini.
  • Gambar Sangga Pendobrak adalah sebagai berikut : Hiasan Warna : Merah, Kuning, Hitam. Hiasan Gambar :Rumput Yang didikat Lalu didobrak/ditusuk oleh Tombak Tugasnya yaitu Memecahkan Masalah Yang Muncul.

Sangga Penegas


Sangga Penegas


  • Sangga Penegas. Penegas mengandung kiasan kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.
  • Sejarah Sangga Penegas. sangga penegas diambil dari peristiwa yang terjadi pada tahun 1928,yakni pada peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober saat kongres pemuda II.pada saat inilah bangsa indonesia mulai menyatukan para pemuda diseluruh daerah di indonesia untuk berjuang dan berdiri dari ketertindasan.
  • Gambar Sangga Penegas adalah sebagai berikut : Hiasan Warna : Hitam, Kuning dan Putih. Hiasan Gambar : Palu Atau Martil. Tugasnya Yaitu Menegaskan ide-ide dari Sangga Perintis.

Sangga Pelaksana

Sangga Pelaksana

  • Sangga Pelaksana. Pelaksana mengandung kiasan keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. 
  • Sejarah Sangga Pelaksana. sangga pelaksana mengingatkan kita pada peristiwa setelah tahun 1945 hingga sekarang,saat indonesia masuk pada masa pembangunan,sangga ini juga mengingatkan kita untuk mengisi kemerdekaan,agar perjuangan para Pahlawan tidak sia-sia.
  • Gambar Sangga Pelaksana adalah sebagai berikut : Hiasan Warna : Hijau, Putih, Hitam dan Kuning. Hiasan Gambar : Palu atau Martil, Rencong yang diikat dengan Wadahnya. Tugasnya yaitu Melaksanakan ide-ide yang telah disepakati oleh seluruh Sangga.

         

  

Senin, 17 Agustus 2015

P3K DALAM PRAMUKA

P3K PRAMUKA

1. Ketrampilan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

2. Ketrampilan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

Materi Pokok
1. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

A. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
b. P3K bagi korban sengatan listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

C. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

D. Pertolongan pertama mengurangi shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter

E. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka

2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.

3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan(gb 1)
gb1-pth-lengn-bwh• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu) (gb 2)gb-2-pth-lengn-atas
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

F. Pembalut dan pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan (gb 3)gb3-pmbltn-kepala2
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
e) Pembalutan spiral pada tangan
f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.
2. Budaya Hidup Sehat
Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :
1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.
2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
3) Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.
4) Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah
6) Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.
Penutup
Kegiatan Ketrampilan P3K bagi peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat meningkatkan ketahanan mental-moral-spiritual, pisik, intelektual, emosional, dan sosial; serta dapat menambah rasa percaya diri, tanggung jawab dan kepedulian kepada orang lain.

P3K PRAMUKA MACAM-MACAM PEMBALUTAN

1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
 
Image
e) Pembalutan spiral pada tangan
f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.
Image



 
 
 
 
2. Budaya Hidup Sehat
             Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :
1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.
2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
3) Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.
4) Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah
6) Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.
 


Rabu, 14 Januari 2015

ilmu antropologi



Ilmu antropologi
            Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :
A. Antropologi Fisik
1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.

B. Antropologi Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN MANUSIA
A. Pengertian Antropologi
Secara harfiah antropologi adalah ilmu (logos) tentang manusia (antropos). Definisi demikian tentu kurang jelas, karena dengan definisi seperti itu antropologi mencakup banyak disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, ilmu polotik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, biologi manusia dan bahkan humaniora, filsafat dan sastra yang semuanya mempelajari atau berkenaan dengan manusia. Sudah tentu hal ini tidak benar, palagi disiplin-disiplin ilmu lain tersebut justru sudah berkembang jauh lebih tua dari pada antropologi.
Oleh karena itu pasti ada sesuatu yang khusus tentang manusia yang menjadi pusat perhatian antropologi.Sayang bidang permasalahan yang khusus dipelajari oleh antropologi tidak jelas batasnya, karena terlalu cepatnya pemisahan ilmu-ilmu cabang antropologi yang sangat berlainan bidang permasalahan yang dipelajari. Akibatnya tidak ada satupun definisi umum yang dapat disepakati oleh semua ilmuwan antropologi.
Salah satu karakteristik yang paling banyak mendapat perhatian dalam antropologi adalah hubungan antara kebudayaan dan ciri-ciri biologis manusia. Masa ketergantungan manusia pada pengangkutan jalan kaki, ukuran otak yang besar, dan kemampuan menggunakan simbol-simbol adalah contoh beberapa ciri biologis yang memungkinkan mereka menciptakan dan mendapatkan kebudayaan.
Untuk membantu mahasiswa dalam pelajaran awal, dapat dipergunakan rangkuman sebagai berikut: antropologi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia dengan naberorientasi pada kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-psikologi atau ciri-ciri biologis, melalui pendekatan yang holistik yaitu pendekatan dengan cara melihat atau memandang sesuatu sebagai suatu kebulatan yang utuh atau holistik.
1. Bidang Kajian Antropologi
Sub-sub bidang kajian antropologi dapat dikategorisasi menurut dua cara, yakni menurut masalah yang dipelajari (budaya dan fisikal) dan menurut kurun waktu terjadinya fenomena yang dipelajari (lampau dan sekarang). Sub-sub bidang kajian antropologi dan cabang ilmu yang mempeljarinya menurut Stanley Wahburn, yaitu :

a. Antropologi ragawi :
Mempelajari tentang evolusi manusia dan hubungan dengan hewan lain, khususnya primat, pada hakikatnya lebih dekat kepada biologi dari pada ilmu sosial. Namun demikian, para ilmuan antropologi budaya tergantung pada informasi dari ilmuwan ragawi mengenai unsur-unsur biologis yang unik pada manusia yang esensial dalam pembentukan kebudayaan. Sebaliknya para ilmuwan antropologi ragawi juga sangat tertarik pada ras manusia. Mereka mempergunakan berbagai konsep budaya untuk klasifikasi ras manusia.

b. Antropologi budaya dan social :
Antropologi budaya mempelajari keseluruhan kebudayaan termasuk perubahan, akulturasi dan difusi kebudayaan sebaliknya konsep kunci dalam antropologi sosial adalah struktur sosial, bukan kebudayaan. Antropologi budaya memfokuskan diri pada pelacakan sejarah dari unsur-unsur kebudayaan, sedangkan antropologi sosial memfokuskan pada pencarian hukum-hukum dan generalisasi tentang lembaga-lembaga sosial. Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa antropologi budaya lebih bersifat deskriptif historik, sedangkan antropologi sosial lebih bersifat eksplanatori.

c. Etnografi, etnologi, dan linguistic :
Adalah 3 sub-bidang antropologi yang sangat berdekatan satu dengan lainnya. Etnografi adalah sub-bidang antropologi yang mendeskripsikan secara akurat kebudayaan-kebudayaan yang masih hidup sekarang. Etnologi menaruh perhatian untuk membanding-bandingkan dan menjelaskan kesamaan dan perbedaan antar sistem kebudayaan. Linguistik dikhususkan untuk mendeskripsi dan menganalisis bahasa-bahasa yang dipergunakan dalam berbagai kebudayaan.

d. Arkheologi atau prahistori :
Adalah sub-bidang antropologi yang berusaha merekonstruksi sejarah masyarakat yang tak punya sejarah tertulis dengan cara menggali”artifact” (objek yang berupa benda buatan manusia) dan unsur-unsur kebudayaan lainnya.
2. Pendekatan dalam Antropologi
Studi kebudayaan adalh sentral dalam antropologi. Bidang kajian utama antropologi adalah kebudayaan dan dipelajari melalui pendekatan. Berikut 3 macam pendekat utama yang biasa dipergunakan oleh para ilmuwan antropologi.

a. Pendekatan holistic :
Kebudayaan dipandang secara utuh (holistik). Pendekatan ini digunakan oleh para pakar antropologi apabila mereka sedang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat. Kebudayaan di pandang sebagai suatu keutuhan, setiap unsur di dalamnya mungkin dipahami dalam keadaan terpisah dari keutuhan tersebut. Para pakar antropologi mengumpulkan semua aspek, termasuk sejarah, geografi, ekonomi, teknologi, dan bahasa. Untuk memperoleh generalisasi (simpulan) tentang suatu kompleks kebudayaan seperti perkawinan dalam suatu masyarakat, para pakar antropologi merasa bahwa mereka harus memahami dengan baik semua lembaga (institusi) lain dalam masyarakat yang bersangkutan.
b. Pendekatan komparatif :
Kebudayaan masyarakat pra-aksara. Pendekatan komparatif juga merupakan pendekatan yang unik dalam antropologi untuk mempelajari kebudayaan masyarakat yang belum mengenal baca-tulis (pra-aksara). Para ilmuwan antropologi paling sering mempelajari masyarakat pra-aksara karena 2 alasan utama. Pertama, mereka yakin bahwa setiap generalisasi dan teori harus diuji pada populasi-populasi di sebanyak mungkin daerah kebudayaan sebelum dapat diverifikasi. Kedua, mereka lebih mudah mempelajari keseluruhan kebudayaan masyarakat-masyarakat kecil yang relatif homogen dari pada masyarakat-masyarakat modern yang kompleks. Masyarakat-masyarakat pra-aksara yang hidup di daerah-daerah terpencil merupakan laboratorium bagi para ilmuwan antropologi.

c. Pendekatan historic :
Pengutamaan asal-usul unsur kebudayaan. Pendekatan dan unsur-unsur historik mempunyai arti yang sangat penting dalam antropologi, lebih penting dari pada ilmu lain dalam kelompok ilmu tingkah laku manusia. Para ilmuwan antropologi tertarik pertama-tama pada asal-usul historik dari unsur-unsur kebudayaan, dan setelah itu tertarik pada unsur-unsur kebudayaan yang unik dan khusus.
3. Metodologi dalam Antropologi
Banyak metode yang dipergunakan oleh ilmuwan antropologi untuk mengembangkan aturan konsep, generalisasi, dan teori, tetapi baru beberapa yang telah mempunyai aturan konsep, baku, sedangkan yang lainnya lebih bersifat tradisi-tradisi khusus.

a. kelangkaan metode yang baku,
Antropologi adalah ilmu yang relatif masih muda, sehingga belum berhasil mengembangkan metode-metode penelitian yang jelas dan sistematik. Dalam tulisan-tulisan etnografis dapat dilihat terlalu sedikitnya perhatian para penulis pada metode penelitian.

b. Participant observation,
Jika seorang ilmuwan antropologi sedang melakukan penelitian tentang suatu kebudayaan, maka ia hidup bersama orang-orang pemilik kebudayaan tersebut, memelajari bahasa mereka, ikut aktif ambil bagian dalam kegiatan sehari-hari masyarakat (komunitas) tersebut.
c. Indepth interview (wawancara mendalam),
Wawancara mendalam (indepth interview) biasanya dipergunakan bersama-sama (kombinasi) dengan observasi mendalam berperanserta. Wawancara dilakukan secara informal dan non-sistematik. Jika ilmuwan sosiologi memilih secara acak (random) subyek yang diwawancarai, maka ilmuwan antropologi mewawancarai orang-orang yang telah kenal baik dan mempercayainya, atau oran-orang yang ia pandang dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci tentang berbagai aspek kebudayaan yang diteliti.

d. Upaya memperkecil kesalahan,
Informasi yang ia peroleh dari berbagai subyek seringkali berbeda-beda atau bahkan saling bertentangan. Para ilmuwan antropologi berusaha meminimalkan kesalahan pada data mereka dengan jalan mengulang-ulang observasi atau wawancara, dan dengan melakukan ’cross-check’ dengan informan lain apabila mereka menemukan informasi yang bertentangan.

e. Kecendrungan menggunakan metode tradisional,
Para ilmuwan antropologi hanya sedikit menggunakan kuesioner tertulis, terutama karena sebagian besar subjek mereka buta aksara. Walaupun para ilmuwan antropologi semakin banyak mempelajari kelompok-kelompok masyarakat modern, tetapi mereka cenderung tetap menggunakan metode-metode antropologi tradisional.
4. Konsep-konsep dalam Antropologi
a. Kebudayaan (culture)
Konsep paling esensial dalam antropologi adalah konsep kebudayaan. Pada tiap disiplin ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan, yang didefinisikan menurut versi yang berbeda-beda. Kebudayaan adalah konsep yang paling esensial dalam antropologi budaya dan semua konsep-konsep yang lain dalam antropologi budaya pasti berkaitan dengan kebudayaan. Oleh karena itu konsep kebudayaan perlu mendapat perhatian khusus.
b. Unsur kebudayaan
Satuan terkecil dalam suatu kebudayaan disebut unsur kebudayaan atau ”trait”. Unsur-unsur kebudayaan mungkin terdiri dari pola tingkah laku atau artefak. Tiap kebudayaan mungkin terdiri dari gabungan antara unsur-unsur yang dipinjam dari masyarakat lain dan yang ditemukan sendiri oleh masyarakat yang bersangkutan.
c. Kompleks kebudayaan,
Seperangkat unsur kebudayaan yang mempunyai keterkaitan fungsional satu dengan lainnya disebut kompleks kebudayaan. Sistem perkawinan pada masyarakat indonesia adalah sebuah contoh kompleks kebudayaan.
d. Enkultrasi,
Adalah proses dimana individu belajar untuk berperan serta dalam kebudayaan masyarakatnya sendiri.
e. Daerah kebudayaan (culture area)
Adalah suatu wilayah geografis yang penduduknya berbagi (sharing) unsur-unsur dan kompleks-kompleks kebudayaan tertentu yang sama.
f. Difusi kebudayaan
Adalah proses tersebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu daerah kebudayaan ke daerah kebudayaan lain.
g. Akulturasi
Adalah pertukaran unsur-unsur kebudayaan yang terjadi selama dua kebudayaan yang berbeda saling kontak secara terus –menerus dalam waktu yang panjang.
h. Etnosentrisme
Adalah sikap suatu kelompok masyarakat yang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan sendiri lebih unggul dari pada semua kebudayaan yang lain.
i. Tradisi
Pada tiap masyarakat selalu terdapat sejumlah tingkah laku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan ddalam kurun waktu yang panjang disebut dengan tradisi
j. Relativitas kebudayaan
Tiap kebudayaan mempunyai ciri-ciri yang unik, yang tidak terdapat pada kebudayaan lainnya, maka apa yang dipandang sebagai tingkah laku normal dalam kebudayaan mungkin dipandang abnormal dalam kebudayaan yang lain.

k. Ras dan kelompok etniik
Ras dan etnik adalh dua konsep yang berbeda, tetapi sering dikacaukan penggunaannya. Ras adalah sekelompok orang yang kesamaan dalam unsur biologis atau suatu populasi yang memiliki kesamaan unsur-unsur fisikal yang khas yang disebabkan oleh keturunan (genitik) sedangkan etnik adalah sekumpulan individu yang merasa sebagai satu kelompok karena kesamaan identitas, nilai-nilai sosial yang dijunjung bersama, pola tingkah laku yang sama, dan unsur-unsur budaya lainnya yang secara nyata berbeda dibandingkan kelompok-kelompok lainnya.

5. Generalisasi dalam Antropologi
Kebanyakan generalisasi dalam antropologi didasarkan pada hasil studi terhadap sampel-sampel lintas budaya (cross-cultural samples) dan berkenaan dengan konsep paling esensial, ialah kebudayaan. Ada pula sejumlah generalisasi lintas-disiplin karena ilmuwan antropologi mempelajari banyak masalah yang juga menjadi pusat perhatian para ilmuwan lain.

6. Teori dalam Antropologi
a. Teori Evolusi Deterministrik
Adalah teori tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam antropologi, ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis henry Morgan (1818-1889). Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.
b. Teori Partikularisme
Pada awal abad ke-20 berakhirlah kejayaan teori evolusionisme dan berkembanglah pemikiran yang menentang teori tersebut. Pemikiran baru tersebut dipelopori oleh Franz Boas (1858-1942) yang kemudian disebut teori partikularisme historik. Boas tidak setuju dengan teori evolusi dalam hal asumsi tentang adanya hukum universal yang menguasai kebudayaan manusia. Ia menunjukkan betapa sangat kompleksnya variasi kebudayaan, dan percaya bahwa terlalu prematur merumuskan teori yang universal.
c. Teori Fungsionalisme
Teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang selama Perang Dunia II mengisolir diri bersama penduduk asli pulau Trobrian untuk mempelajari cara hidup mereka dengan jalan melakukan observasi berperanserta (participant observation). Ia mengajukan teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat. Dengan kata lain, pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-laku, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, memerankan fungsi dasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.
3. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Dipandang dari ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia ( ilmu biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering di sebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik).
Manusia memiliki tiga unsur kepribadian, yaitu
a. Id,
Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitiv dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara istingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terikat dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia Luar.
b. Ego,
Merupakan bagian atau struktur bagian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai kepribadian ”eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego,
Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira2 pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam drajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tidakan manusia dengan analisa hubungan antara tidakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id dibandingkan superegonya. Atau sering kali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu dengan unsur nafs (kesadaran diri) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B. KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh selo soemardjan dan soelaiman soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk mengusai alam skitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas., didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Selanjutnya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan fikir dari orang lain yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan Rohaniah. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang di hadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan unsur kebudayaan yang diperinci menjadi 7 unsur, yaitu:
a. Unsur Religi
b. Sistem kemasyarakatan
c. Sistem peralatan
d. Sistem mata pencaharian hidup
e. Sistem Bahasa
f. Sistem Pengetahuan
g. Seni
C.HUBUNGAN MANUSIA dan KEBUDAYAAN
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu, sebagai:
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan,
4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.